Rabu, 14 November 2018

Wisata Kuliner di Wakatobi

Rekomendasi Kuliner Wakatobi Wajib Coba

Kuliner Wakatobi adalah salah satu yang bisa dinikmati kalau liburan ke salah satu destinasi wisata terbaik Indonesia ini. Jadi nggak cuma keindahan pantai dan alam bawah lautnya yang bisa dibangakan dari Wakatobi. Kulinernya pun bisa dibilang salah satu yang bisa menjadi daya tarik wisata Wakatobi. Terutama buat traveler yang doyan makan seperti saya.
Waktu liburan ke Wakatobi seminggu kemarin, saya tidak menemukan kuliner khas Wakatobi yang tidak saya suka. Semuanya enak untuk dicoba, dan beberapa bahkan bisa bikin nagih. Bahkan saya menemukan salah satu kuliner Wakatobi yang kemudian menjadi favorit saya. Namanya Perangi.
Sayangnya dari sekian banyak kuliner Wakatobi yang ada, saya hanya sempat mencoba sebagian kecil saja. Beberapa juga tidak sempat saya foto. Maklum, kalau masalah makanan saya selalu lupa untuk mendokumentasikannya. Lihat makanan enak itu bawaannya laper mulu. Hasilnya, sekarang saya agak nyesel karena saya tidak bisa berbagi fotonya disini.
Pun, saya akan mencoba mendeskripsikan bagaimana enaknya kuliner khas Wakatobi yang pernah saya coba. Siapa tahu, jika kalian ingin liburan ke Wakatobi nanti, pengen cobain kulinernya juga. Atau mungkin habis ini ada yang ingin liburan ke Wakatobi hanya untuk mencicipi kulinernya yang enak-enak itu?

1. Perangi Kuliner Khas Wakatobi Terbuat Dari Ikan Segar

Sebenarnya saya pernah makan makanan yang mirip kuliner Wakatobi ini di Morotai. Namanya gohu ikan. Bahan dasarnya sama-sama ikan mentah yang masih segar. Tapi entah kenapa, sepertinya saya jauh lebih suka dengan Perangi.
Ada yang menyebut Perangi ini sebagai sashimi ala wakatobi. Karena memang bahan dasarnya adalah ikan mentah. Namun menurut saya sih nggak cocok kalau dibilang sebagai sashimi. Karena kuliner Perangi ini tidak disajikan begitu saja, namun ada campuran bumbu yang menjadikannya lebih enak dan berasa.
Biasanya kuliner Wakatobi bernama Perangi ini dibuat dari daging ikan karang mentah yang masih segar. Ikan tadi dibersihkan hingga tidak ada darahnya. Daging kemudian dicincang atau dipotong dadu kecil-kecil. Nah seteah itu baru ditambahkangaram, dan bumbu juga cairan dengan jeruk nipis.
Menurut saya, bumbu dan campuran jeruk nipis inilah yang membuat Perangi terasa lebih segar dan sedap. Apalagi ketika Perangi dikunyah, tekstur ikan yang lembut ditambah rasa asam jeruk akan membuat rasanya lebih segar dan enak.
Sayuran ini sebenarnya favorit saya juga. Namun saya lupa nanya nama dan detail informasinya

2. Luluta, Kuliner Khas Wakatobi Unik Yang Dimasak Dengan Bambu

Luluta ini adalah sebutan untuk nasi bambu khas Wakatobi, asalnnya dari Pulau Binongko. Bahan dasarnya adalah beras yang kemudian dibungkus dengan daun pisang. Untuk memasaknya, beras yang dibungkus dengan daun pisang tadi dimasukkan ke dalam bambu. Baru kemudian bambu tersebut dibakar bagian ujung bawahnya.
Luluta siap dimakan ketika beras di dalam daun pisang tersebut sudah matang. Cara memasaknya ini memang agak unik. Selain di Wakatobi, cara memasak dengan Bambu ini juga biasa dilakukan oleh Suku Dayak di Kalimantan. Selain itu, saya juga pernah makan yang mirip dengan Luluta ini waktu di Bukittinggi. Kalau disana mereka menyebutnya dengan nama Lemang. Namun saya tidak tahu apakah cara memasaknya mirip dengan Luluta.

3. Kasuami Kuliner Wakatobi Pengganti Nasi

Kasuami ini adalah makanan paling banyak dibahas selama liburan ke Wakatobi kemaren. Kenapa? Karena pengucapannya agak mirip dengan “Suami”. Kalau diucapin dengan agak cepat, pasti deh yang kedengeran cuma bagian “Suami” saja.
Apalagi kalau lagi ngebahas cara pembuatan Kasuami yang diparut dan diperas berulang-ulang. Biasanya ada yang nyeletuk, “wah, seram sekali ya jadi suami orang wakatobi. Bisa diparut dan diperas berkali kali!”. tapi tenang saja, itu hanya bahan bercandaan. Karena perempuan wakatobi itu baik-baik kok. Yang cantik pun juga ada!
Kasuami ini adalah salah satu Kuliner Khas Wakatobi pengganti nasi


Kasuami ini adalah salah satu Kuliner Khas Wakatobi pengganti nasi
Kuliner Wakatobi Kasuami ini bisa dibilang adalah makanan pengganti nasi bagi masyarakat Wakatobi. Karena memang menanam padi di Wakatobi jauh lebih sulit daripada menanam Singkon. Makanya Kasuami ini banyak diperdagangkan disana, karena memang bahan makanan pokok tiap hari. Bahan dasarnya adalah singkong yang diparut, diperas hingga tidak ada airnya.
Biasanya dimakan dengan disiram terlebih dahulu dengan kuah agar menjadi lembut lagi. Kuah Ikan Parende adalah pasangan yang pas untuk makan Kasuami. Kalau tidak, ya lumayan keras ketika digigit. Menurut saya, ini juga merupakan salah satu kuliner khas Wakatobi yang unik, karena biasanya disajikan dalam bentuk oval.

4. Ikan Parende Kuliner Khas Wakatobi Pendamping Kasuami

Liburan ke Indonesia timur nggak makan ikan itu rasanya kok ada yang kurang ya? Nah, makanya kalau liburan ke Wakatobi, harus cobain masakan yang namanya Ikan Parende. Biasanya Ikan Parende ini adalah makanan yang pas untuk dimakan bersama Kasuami. Terutama kuah ikannya yang sedap itu! Duh, jadi kangen sama kuliner Wakatobi lagi kan :(

5. Sanggara Banda Jajanan Khas Wakatobi

Jajanan ini sebenarnya agak mirip dengan salah satu jajanan di Jawa. Sayang sampai sekarang saya lupa namanya. Kalau ada yang tahu bilang ke saya di kolom komentar dibawah ya! Sanggara Banda ini yang jelas adalah salah satu kuliner Wakatobi yang rasanya manis. Bahan dasarnya adalah terbuat dari singkong, dan didalamnya terdapat pisang rebus. Sementara itu pada bagian luar ditaburi dengan parutan kelapa muda. Dimakan pagi hari sambil minum teh atau minum kopi sepertinya adalah cara sempurna untuk menikmati Sanggara Banda ya?
Jajanan ini namanya Sanggara Banda, isinya pisang, rasanya manis enak untuk teman minum kopi atau teh
Jajanan ini namanya Sanggara Banda, isinya pisang, rasanya manis enak untuk teman minum kopi atau teh

6. Kosean No Kaudafa, Sayur Mayur Unik Dari Wakatobi

Kalau mampir ke Pulau Kaledupa, biasanya akan disajikan makanan khas sana yang namanya Kosean No Kaudafa. Bisa dibilang ini adalah sayur mayur yang menjadi hidangan wajib kalau mampir ke Pulau Kaledupa. Bahan dasarnya adalah daun kelor yang kemudian dicampur dengan kelapa muda dan garam.
Baru kali ini saya makan kelapa muda yang disayur. Biasanya sih makan kelapa muda yang dicampur es. Kosean No Kaudafa ini cocok untuk dimakan siang hari karena cukup segar. Bisa juga dimakan dengan Kasuami dengan lauk ikan bakar atau ikan goreng, tergantung selera.

7. Kapusu Nosu, Makanan Berbahan Dasar Jagung Dari Wakatobi

Pertama kali saya melihat Kaposu Nosu ini saya langsung penasaran. Karena katanya ini adalah bubur khas Wakatobi yang terbuat dari Jagung. O iya, selain terkenal di Wakatobi, Kaposu Nosu ini juga sering ditemukan di wilayah Buton. Karena memang bahan utama Kaposu Nosu ini mudah ditemukan baik di Wakatobi atau di Buton.
Memang, warga Wakatobi dan Buton ini, biasanya punya ladang yang di tanami dengan singkong atau jagung. Singkong hasil panen dari ladang biasanya akan dibuat Kasuami. Sementara Jagung biasanya akan dimasak menjadi Kaposu Nosu ini. Makanan ini tentu akan lebih nikmat jika dimakan bersama ikan kering dan tidak lupa sambal terasi yang pedas. Tertarik untuk mencobanya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar